Komponen-komponen desain riset: 1. Menentukan desain riset pemasaran eksploratoris, deskriptifatau kausal. Menentukan informasi yang dibutuhkan. Menetapkan prosedur pengukuran dan skala. Menyusun dan melakukan pre-test terhadap kuesioner atau bentuk pengumpulan data lainnya.
Menetapkan proses sampling dan jumlah sample. Menyusun rencana analisis data. Klasifikasi Riset Pemasaran a. Riset Identifikasi Masalah Membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak atau belum muncul ke permukaan, namun telah atau bakal terjadi di masa depan. Riset Identifikasi masalah terdiri dari : riset potensi pasar, riset pangsa pasar, riset citra merk atau perusahaan, riset karakteristik pasar, riset analisis penjualan, riset peramalan bisnis, dan riset trend bisnis.
Riset pemecahan masalah Digunakan dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah pemasaran spesifik. Riset pemecahan masalah meliputi : riset segmentasi, riset produk, riset penetapan harga, riset promosi, riset distribusi. Pada penelitian ini akan diambil Lokasi penelitian di Kecamatan Langgam karena merupakan daerah dengan jumlah pengusaha Ikan Salai Selais terbanyak dan juga merupakan sentra industri pengolahan Ikan Salai Selais, yaitu sebanyak 5 unit usaha.
Hasil wawancara dengan informan kunci tersebut akan menjadi uraian deskripsi tentang pemasaran Ikan Salai Selais di Kabupaten Pelalawan. Dari uraian tersebut, peneliti mendefinisikan faktor-faktor strategis internal dan eksternal. Responden yang diperoleh menjadi representasi dari setiap elemen yang terkait dengan pemasaran Ikan Salai Selais di Kabupaten Pelalawan dilakukan secara purposive sampling sengaja dengan menggunakan snowball yaitu mengetahui dan mencari informasi maupun keberadaan responden dengan cara bertanya pada responden lainnya Adapun responden yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Pengusaha Ikan Salai Selais 5 orang 2. Pemasok 1 orang 3. Konsumen 10 orang 4. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh peneliti Surakhmad, Pada penelitian ini, data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Teknik Wawancara Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan melakukan wawancara langsung kepada responden yang didasarkan pada daftar pertanyaan atau kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Observasi Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai daerah yang akan diteliti. Pencatatan Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pencatatan terhadap hasil wawancara pada kuisioner maupun data yang diperoleh dari sumber data sekunder yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian. Ikan Selais berbentuk pipih memanjang dengan bentuk kepala menyerupai kerucut.
Selain itu, Ikan Selais memiliki mulut berukuran cukup lebar yang menempel persis di ujung bagian kepala. Makanannya sendiri adalah spesies ikan lainnya dengan ukuran yang jauh lebih kecil.
Ikan khas Riau ini biasa hidup di perairan tawar. Tidak hanya di sungai, Ikan Selais juga mampu bertahan hidup di danau. Biasanya, suhu air pada habitat mereka antara derajat Celcius. Ikan Selais merupakan spesies ikan endemik Provinsi Riau Sumatera. Data Fishbase menyebutkan, Indonesia berada di urutan ketiga sebagai negara yang memiliki spesies ikan air tawar terbanyak di dunia, setelah China urutan kedua dan Brazil urutan pertama. Dari data tersebut diketahui bahwa total spesies ikan air tawar di perairan Indonesia adalah spesies, dan diantaranya adalah spesies endemik ikan air tawar.
Ikan Selais memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Uniknya, di Provinsi Riau Ikan Selais lebih popular sebagai wisata masakan. Penikmat olahan ikan ini sangat tinggi jumlahnya, sehingga jumlah suplai Ikan Selais untuk para konsumen harus terus dijaga.
Masakan ikan ini merupakan salah satu kuliner khas Riau. Harganya di pasaran cukup tinggi, yaitu Rp. Penikmat masakan Ikan Selais ini tidak hanya dari sekitar Sumatra, para pendatang pun semangat berburu ikan ini untuk dijadikan santapan ataupun oleh-oleh bagi kerabat di tempat asal mereka.
Tidak hanya di dalam negeri, Ikan Salai Selais bahkan diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia. Namun sayangnya, limbah rumah tangga dan limbah pabrik yang ada sangat mengganggu ekosistem ikan Riau yang berwarna hijau keabu-abuan ini. Ditambah lagi penangkapannya oleh para nelayan dalam rangka pemenuhan permintaan konsumen yang dilakukan terus menerus, berdampak pada jumlah ketersediaan Ikan Selais yang menjadi tidak seimbang.
Sehingga akhirnya, banyak nelayan yang mencoba mencari peruntungan dengan mengembang-biakkan sendiri ikan ini. Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang telah mengalami kemajuan dalam perekonomian.
Meskipun kegiatan perekonomian di masing- masing sektor telah mengalami peningkatan, tetapi hanya beberapa sektor saja yang menonjol dalam kegiatan perekonomian. Selais merupakan salah satu sumber lauk-pauk yang dipercaya memiliki kandungan protein yang tinggi. Daging Selais sendiri mempunyai nilai kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Salah satu kegiatan industri pengolahan di Kabupaten Pelalawan adalah pengolahan Salai.
Ikan Salai Selais merupakan hasil olahan dari Selais segarIkan Salai Selais banyak dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan baik di pasar tradisional maupun modern. Pemasaran Ikan Salai Selais di Kabupaten Pelalawan memiliki kekuatan dan kelemahan, tetapi juga peluang maupun ancaman.
Apabila jumlahnya kurang dari minimal, maka belut berisiko saling makan satu sama lain. Jangan lupa untuk melihat usia belut untuk menentukan kapasitas pakan yang akan diberikan. Setelah melewati 1 bulan, biasanya Anda harus menyiapkan 30 gram untuk seekor belut.
Angka ini meningkat dan mengikuti usia belut saat itu. Gizi yang optimal pada seekor belut tentu sangat ditentukan oleh asupan nutrisi dari pakan yang diterima. Sangat penting untuk menentukan jenis pakan berdasarkan usia maupun bobot dari belut yang sedang berkembang. Bagi belut kecil, Anda bisa memberikan larva ikan, kutu air, kecebong, dan cacing. Sedangkan, belut yang sudah dewasa mampu menerima asupan dari belatung, ikan, katak dan bekicot.
Gunakan takaran tiga hari sekali, tepatnya pada sore atau malam hari. Pastikan bahwa setiap asupan yang Anda berikan kepada belut bersifat alami. Selain itu, jangan lupa untuk menyiapkan pakan dalam bentuk halus atau cincang. Masa ini menjadi penanda berakhirnya proses pemeliharaan dan pembudidayaan belut pada kloter yang sudah ada. Panjangnya proses budidaya umumnya ditentukan oleh sasaran pasar. Pasar nasional memakan waktu hingga belut berusia 3 sampai 4 bulan dan pasar internasional bersyarat usia 6 bulan.
Jika dibandingkan media budidaya lain, Anda beruntung bila memutuskan untuk membesarkannya bersama drum. Anda cukup menyiapkan bak, ember, slang air, bubu, serta alat jaring. Proses pembersihan belut terhadap media akan dibantu dengan slang air. Selain itu, perlu diingat bahwa proses pemanenan juga terbagi menjadi sebagian dan total.
Tentunya tidak, pastinya kita akan memanfaatkan peluang yang sangat bagus ini, ya. Untuk membudidayakan belut ini juga tidak terlalu susah, belut hanya sedikit perawatan dan bisa dikerjakan 1 sampai 2 kali dalam 1 hari. Dengan modal yang tidak banyak, budidaya belut bisa saja mendatangkan pundi pundi rupiah yang lumayan, lumayan dalam arti banyak atau tidaknya belut yang kita budidayakan, semakin banyak kolam yang kita isi dengan bibit belut maka semakin banyak pula hasil produksinya dan tentunya pundi-pundi rupiah juga semakin banyak.
Siapa yang mau beli belut kita? Sangat mudah untuk mengatasinya, jangan bingung untuk menjual hasil panen belut Anda, karena seperti diatas, belut sangat diminati di pasaran. Dan belut ini juga sangat mudah dalam hal penjualannya, bisa dijual ke tengkulak, atau bisa juga dijual dengan pedagang kecil untuk partai kecil. Di Jakarta saja kebutuhan konsumsi belut mencapai 20 ton perhari, bayangkan saja. Dan untuk kota Yogyakarta bahkan lebih banyak dengan membutuhkan sekitar 30 ton per-harinya, dan itu baru untuk memenuhi kebutuhan industri pengolah belut skala rumah tangga, belum terhitung belut konsumsi untuk masyarakat.
Sama halnya pada kota-kota besar di Negara kita lainnya, paling tidak dalam satu kota minimal membutuhkan 5 ton belut setiap harinya. Belut memiliki rasa yang sangat gurih jika dimakan, mungkin hal itu adalah salah satu penyebab semakin di minati-nya ikan jenis belut, baik untuk konsumsi langsung untuk lauk maupun yang sudah diolah dengan berbagai masakan. Bahkan banyak yang mempercayai bahwa daging belut memiliki khasiat yang baik untuk tubuh, ada yang mengkonsumsi dalam keadaan mentah atau malah meminum darah dari belut.
Pemasaran belut di Negara kita sangatlah mudah, untuk itu jika Anda sebagai pengusaha belut maka tidak perlu bimbang bagaimana untuk menjual belut hasil panen. Namun jangan salah, harga olahan daging Belut ini lebih tinggi daripada olahan daging sapi.
Berbagai olahan masakan pinggir jalan seperti warung lesehan yang menyajikan dengan sambal pedas merupakan menu favorit bagi para pria ataupun siapa saja.
Sangat ramai jika melihat para penjaja warung lesehan disekitar Jalan Magelang, Yogyakarta. Warung lesehan sangat ramai dan tidak jarang yang memesan Belut goreng atau bakar dengan sambal pedas. Keripik Belut saat ini juga menjadi primadona di kelasnya, saya melihat sendiri pada toko-toko pusat oleh-oleh yang ada di Yogyakarta yang banyak menyediakan Belut dalam kondisi yang sudah menjadi keripik dan siap konsumsi. Harganya juga cukup mahal dibanding dengan aneka keripik ikan lainnya.
Memang fakta inilah yang menjadikan Yogyakarta menjadi kota yang sangat tinggi dalam tingkat konsumsi Belut, bagi sobat yang masih penasaran dengan rasa keripik Belut ini bisa langsung membelinya langsung.
Kita juga bisa membelinya langsung seperti dirumah usaha kripik Belut Bu Warty yang rumahnya di daerah Sleman — Yogyakarta, usaha keripik Belut Bu Warty memang lumayan lama sudah ditekuni dari sekitar tahun sampai dengan saat ini, dan kebutuhan Belut mentah setiap minggu-nya mencapai kilo Belut.
Di Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya masih banyak lagi pengusaha keripik Belut yang tentunya hal tersebut adalah peluang pasar yang sangat bagus. Seperti itulah kiranya pemasaran Belut , jika sobat sudah tahu bagaimana pemasarannya tentunya sudah tidak ragu lagi untuk segera memulai usaha budidaya Belut. Jangan kuatir, berapapun Belut hasil panen yang sobat hasilkan akan sangat mudah untuk dijual, para tengkulak ikan pasti akan langsung memborong Belut hasil panen Sobat.
Jika memungkinkan untuk ekspor maka akan lebih baik lagi, namun untuk ekspor harus memiliki kualitas yang unggul serta pengalaman yang lebih banyak. Untuk memulai Sobat bisa membudidayakan beberapa kolam disekitar rumah, pada pembahasan kedepannya akan saya jelaskan tentang bagaimana cara budidaya Belut air bersih ataupun air berlumpur. Klik Disini. Artikel lainnya yang mungkin terkait dengan Belut Raksasa :.
0コメント